Pemilik nama lengkap Mayjen TNI (Purn). Drs. H. Hendardji Soepandji,
SH., ini lahir dan besar di Semarang. Sosok yang dikenal punya jiwa
kepemimpinan (leadership), tegas, konsisten, jujur dan bersih, kompeten,
serta berintegritas tinggi ini menyelesaikan pendidikan militernya di
AKABRI Magelang pada 1974.
Beliau merupakan anak ke-4
dari 6 bersaudara dari pasangan almarhum Brigjen (Purn) dr. Soepandji
dan Roesmiati (Magelang), serta cucu dari almarhum dr. Roestamadji
(Semarang). Di militer, pria yang akrab disapa Bang Adji ini pernah
dipercaya mengemban jabatan Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat
(Dan Puspomad) pada 2006 dan Asisten Pengamanan (Aspam) KSAD pada
tahun 2008.
Sukses Bang Adji dalam karir, juga dialami
kelima saudara kandungnya. Kakak sulungnya, dr. Hendarto Soepandji,
menjadi dosen di Universitas Diponegoro Semarang. Kakak keduanya,
Hendarman Soepandji, adalah mantan Jaksa Agung RI. Lalu kakak
ketiganya, Dr. (Cand) Hendarti Permono, adalah dosen di Universitas
Yayasan Administrasi Indonesia Jakarta. Sementara adiknya Prof. Dr. Ir.
Budi Susilo Soepandji saat ini menjabat Gubernur Lembaga Ketahanan
Nasional (Lemhanas). Adapun adik bungsunya, Ir. Bambang Tri Sasongko,
adalah pengusaha yang bergerak di berbagai bidang, antara lain batu
bara dan pelabuhan.
Menikah dengan dr. Ratna Rosita,
MPHM, saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian
Kesehatan, Bang Adji dikaruniai dua putra, yaitu Adit dan Ica.
Bang
Adji mencurahkan waktu, pikiran, dan energi untuk berikhtiar memajukan
dan menyejahterakan bangsa, khususnya Kota Jakarta. Terkait itu, Bang
Adji terbuka terhadap berbagai ide dan gagasan demi terwujudnya
kemajuan dan kesejahteraan tersebut.
Pada akhir 1997
dan awal 1998, ketika krisis moneter terjadi, sembilan bahan pokok
(sembako) hilang dari peredaran, Hendardji Soepandji yang saat itu
sebagai Dan Pomdam Jaya dapat menyelesaikan masalah penimbun sembako.
Pada
10 November 1998, ketika bentrok fisik antara PAM Swakarsa dan
masyarakat setempat di tugu proklamasi, Hendardji berdiri di antara dua
kelompok massa yang terlibat bentrok untuk melerai dan mengevakuasi
salah satu kelompok keluar dari Tugu Proklamasi.
Pada
22 November 1998, Hendardji menyelamatkan dan mengevakuasi 300 orang
kelompok suku Ambon dari Basement Gajah Mada Plaza ketika terjadi amuk
massa di jalan Ketapang, Jakarta.
Sebagai Dirut PPKK,
Hendardji akan menjadikan Kemayoran sebagai kawasan Green International
Business District (GIBD) seluas 454 ha dengan RTH 30% dan akan
membangun gedung Grand Kemayoran yang mampu menampung 25.000 penonton
untuk berbagai even, baik olahraga, kesenian & budaya, maupun
berbagai acara lainnya. Kemayoran (Jakarta ke depan) juga akan
dikembangkan sebagai Cyber City. Hendardji Soepandji juga merencanakan
untuk membangun transportasi sampai ke Kawasan kelurahan.
Saat ini Bang Adji mempersiapkan diri untuk maju menjadi bakal Calon Gubernur DKI Jakarta 2012-2017.
(Sumber: http://bangadjicenter.com/page.php?p=biografi)